Pariwisata di Indonesia sangat beragam, dari Sabang hingga Merauke tersebar rata pariwisata yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawannya. Jenis wisata juga sangat beragam, dari wisata alam berupa pantai dan pegunungan, wisata budaya dan wisata kuliner yang sangat beragam, serta wisata buatan yang dapat berkembang hingga skala Nasional. Saat ini pengembangan pariwisata merupakan bagian dari usaha negara dalam meningkatkan pendapatan devisa yang khususnya pada pendapatan negara dan pendapatan masyarakat pada umumnya. Pengaruh pada masyarakat adalah dengan terbukanya kesempatan lapangan kerja dan mendorong munculnya berbagai kegiatan dari masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Tetapi pendekatan terhadap masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk menyadarkan bagaimana pariwisata ini dapat memberikan pengaruh baik terhadap lingkungan dan negara. Ada masyaralat yang menolak adanya pengembangan pariwisata karena mereka tidak mau terjadi perubahan budaya yang diakibatkan pengaruh dari para wisatawan. Peran masyarakat tentunya sangat membantu, seperti adanya kelompok sadar wisata yang membantu seperti proses promosi di dalam salah satu objek wisata, pengadaan fasilitas umum atau fasilitas parwisata, dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu contoh destinasi yang berada di Pulau Lombok, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki beragam objek wisata yang dapat dikunjungi. Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur mencapai 2679,88 km2 dimana 59,91% merupakan bagian daratan dan 40,09% lautan. Luas perairan yang hampir sama dengan luas daratan mengakibatkan adanya potensi Kabupaten Lombok Timur berada di perairan, termasuk dari sektor pariwisata. Tetapi objek wisata yang berada di daratan juga menjadi potensial, dengan ketinggian hingga 3.726 mdpl yang dimiliki oleh Gunung Rinjani menyebabkan objek wisata alam berupa gunung ini memiliki pasar hingga Internasional. Dalam langkah untuk mencapai pengembangan konsep pariwisata yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, yang harus dilakukan adalah mengetahui permasalahan apa yang sedang terjadi.
Kondisi daya tarik pariwisata di Kabupaten Lombok Timur dibedakan menjadi 3, yaitu objek wisata alam, objek wisata budaya, dan objek wisata buatan. Wisata alam yang menjadi objek wisata unggulan terdiri atas kawasan Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak yang termasuk dalam Kawasan Geopark Nasional. Lalu terdapar Air Terjun Jerum Manis yang terdapat di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur. Disekitar lokasi menuju air terjun banyak terdapat sarana akomodasi bagi pengunjung domestic maupun mancanegara, diantaranya terdapat Homestay, Cottages, rumah makan, dan lain-lain. Dimana semua akomodasi tersebut disediakan oleh warga lokal yang didukung oleh anggota Kelompok Sadar Wisata dalam segi promosinya kepada para wisatawan. Terdapat juga Air Terjun Otak Kokoq Gading yang berada di Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading. Di objek wisata ini sudah dikelola oleh perusahaan swasta yang memberikan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata dengan baik. Objek wisata ini lebih sering dikunjungi oleh warga lokal sebagai tempat pariwisata keluarga, karena terdapat kolam renang untuk dewasa dan anak-anak, ruangan berganti pakaian, mushollah, lahan parkir yang cukup luas, tempat beristirahat berupa gazebo-gazebo dan tempat berjualan makanan dan minuman dan juga tersedia tempat penginapan. Wisata alam lainnya yang sebagai unggulan adalah Pantai Pink yang berada di wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur yaitu di Desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru. Fasilitas yang terdapat di Pantai Pink masih sangat terbatas dan belum lengkap. Seperti minimnya kebersihan dari kamar mandi dan toilet untuk wisatawan. Selain itu untuk menuju ke Pantai Pink harus melewati jalan yang masih berupa bebatuan dan berlubang. Disepanjang jalan menuju Pantai Pink juga belum terdapat penginapan berupa homestay atau cottages, tetapi terdapat hotel berbintang yang pengunjungnya berdominan dari wisatawan mancanegara, yaitu Jeeva Beloam. Masih banyak lagi wisata alam yang masih asri dan alami yang menjadi daya tarik wisatawan baik domestic maupun mancanegara.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kabupaten Lombok Timur sebagai pilot 5 Kabupaten Tertinggal Tahun 2017 dimana dari 122 kabupaten yang termasuk kategori daerah tertinggal. Lima kabupaten prioritas dalam RKP 2017 yang akan dijadikan lokasi percontohan pembangunan daerah tertinggal terintegrasi, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Maluku Tenggara Barat, Morotai, Sabu Raijua dan Sarmi. Hal ini menunjukkan jika perkembangan daerah masih minim di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu kurangnya promosi dibuktikan dengan adanya instansi pengelola pariwisata belum memaksimalkan proses publikasi melalui media elektronik. Permasalahan ini dibuktikan dengan pengetahuan wisatawan yang hanya mengetahui Gili Trawangan yang berada di Kabupaten Lombok Utara. Secara fisik Gili Trawangan sudah sangat bagus dari fasilitas umum dan fasilitas pariwisatanya untuk para wisatawan, tetapi Kabupaten Lombok Timur lebih menjual tentang masih asrinya objek-objek wisata yang tersebar dari ujung utara hingga ujung selatan. Tetapi hal lain yang juga mendasari jika Kabupaten Lombok Timur belum tereksplore luas karena terdapat beberapa isu sosial seperti tingginya tingkat kriminalitas bila dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Pulau Lombok.
Terdapatnya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) ini agar para pemuda maupun pemudi memiliki rasa tanggung jawab terhadap pariwisata yang ada di lingkungan sekitarnya. Bagi POKDARWIS saat ini pariwisata sedang gencar-gencarnya untuk dijadikan sektor yang unggul. Mereka sadar pariwisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi yang besar dan berharap sektor pariwisata bisa menyetarakan dengan sektor Agropolitan dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Peran POKDARWIS dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur sangat membantu pemerintahan. Kelompok ini melakukan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat untuk dapat mengangkan pariwisatanya. Salah satunya dengan mengadakan Balap Sampan yang juga akan mengundang wisatawan sekitar untuk menyaksikan kegiatan tersebut. Selain tu, POKDARWIS juga melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi mengenai pariwisata dan potensi daerahnya kepada masyarakat. Salah satu contoh sosialisasi yang dilakukan di Desa Kembang yaitu dengan edukasi penanaman dan pebuatan kopi sendiri yang memiliki kekhasan khusus kemudian produk tersebut dijual langsung ke wisatawam baik Nusantara maupun mancanegara. Selain adanya POKDARWIS yang melakukan promosi dari kegiatan yang mereka adakan, lembaga pemerintahan juga membuat promosi melalui media cetak maupun melalui media elektronik. Promosi yang dilakukan Kabupaten Lombok Timur secara umum sudah dilakukan dengan maksimal melalui berbagai media cetak maupun media online. Adapun pemasarakn pariwisata menjalin kerjasama antara Kelompok Sadar Wisata maupun dengan pemerintah di Provinsi.
Strategi dalam pengembangan citra pariwisata Kabupaten Lombok Timur yaitu dengan (1) membuat kajian untuk tema atau branding dari kepariwisataan seperti tagline dan logo. Branding disesuaikan dengan masing-masing pengelompokan kawasan objek wisatanya, (2) menciptakan sistem cepat tanggao melalui media komunikasi dan media sosial untuk memper udah wisatawan dalam menyampaikan keluhan ataupun saran posited bagi kepariwisataan, (3) mempermudah perizian peliputan namun tetap memperhatikan aspek lingkungan dan budaya yang ada, (4) menambah jenis media sosial yang digunakan untuk memberikan informasi dan promosi, (5) mendiseminasikan citra pariwisata dalam informasi dan promosi pariwisata, (6) setralisasi perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan dalam bidang informasi dan promosi, serta (7)
melaksanakan evaluasi tahunan terkait dengan inovasi-inovasi terbaru. Adanya strategi untuk promosi pariwisata ini diharapkan dapat menyebarluaskan Kabupaten Lombok Timur kemata wisatawan secara lebih luas.
Potensi objek wisata berupa pantai di Kabupaten Lombok Timur sebagaian besar memiliki potensi yang sedang dikembangkan. Sebuah penelitian memberikan kesimpulan jika terdapat 2 objek wisata yang memiliki potensi paling tinggi, yaitu Pantai Kampu dan Pantai Labuhan Haji. Sedangkan yang berpotensi sedang terdapat 8 objek wisata, yaitu Gili Lawang, Gili Sulat, Gili Petagan, Gili Bidara, Gili Kondo, Pantai Ketapang, Pantai Tanjung Ringgit, Tangsi Indah, Pantai Cemara, dan Pantai Syurga. Selain itu hanya ada 1 pantai yaitu Pantai Kalantan yang berpotensi rendah untuk dijadikan sebagai potensi. Kendala yang sering muncul adalah tentang fasilitas umum dan fasilitas pariwisata dilokasi manapun yang belum dapat memenui kebutuhan wisatawan. Masalah terakhir yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang potensi dan tata cara kelola daerah destinasi yang ada di daerahnya sendiri. Walaupun ada beberapa masyarakat yang sudah sadar akan potensi yang bisa dimanfaatkan dan sisanya dibiarkan terbengkalai begitu saja.kepekaan masayrakat terhadap potensi yang ada masih kurang dan belum adanya inspirasi kreatif yang muncul dalam memanfaatkan potensi alam yang ada.
Pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur mengalami peningkatan seiring bertahapnya dilakukan kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Timur menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan setiap bulan dalam tahun 2016 adalah 5% terhitung dari bulan Januari hingga November. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut didasarkan atas kunjungan wisatawan ke berbagai tempat wisata yang terdapat di 14 kecamatan yang memiliki objek-objek wisata dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Begitu pula dengan jumlah pengunjung wisatawan asing pada tahun 2016 mencapai 15.074 orang/tahun dan wisatawan domestik mencapai 212.787 orang/tahun. Angka tersebut menunjukkan jika wisatawan domestik memiliki jumlah kunjungan tertinggi bila dibandingkan dengan wisatawan asing. Wisatawan asing maupun wisatawan domestik memiliki kecenderungan untuk berlibur ke objek wisata alam berupa pantai. Pada tahun 2016 wisatawan domestik mencapai 89.325 orang/tahun dan 9.925 orang/tahun wisatawan asing yang mengunjungi pantai. Pesona pantai-pantai yang ada di Kabupaten Lombok Timur memang memiliki daya tarik tersendiri di mata wisatawan, karena terumbu karang yang masih sangat bagus dan dapat dilakukan snorkeling untuk melihat biota di dalam laut, pantai yang masih alami dengan panorama yang sangat indah, kegiatan yang dapat dilakukan relative banyak, dan lingkungannya yang masih alami karena tidak ada pembangunan seperti yang sudah sangat berkembang dibagian barat dari Pulau Lombok.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau disingkat PHRI mengatakan, Kabupaten Lombok Timur saat ini memang dilihat memiliki dominan wisatawan dari domestic, tetapi hal itu tidak menyurutkan keinginan beliau jika nantinya Kabupaten Lombok Timur bisa mencapai pasar Internaisonal dengan keindahan alam yang masih sangat asri dan kegiatan atau event-event yang dapat menarik wisatawan mancanegara. Dalam data pengunjung hotel di Kabupaten Lombok Timur wisatawan asing memiliki rata-rata berlibur selama 4 hingga 5 hari sedangkan wisatawan domestic hanya selama 3 hingga 4 hari saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada wisatawan asing yang berlibur selama 1 bulan yang diisi dengan berkeliling ke setiap objek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat atau hingga berlibur di dalam Pulau Lombok.
Persebaran objek-objek wisata di Kabupaten Lombok Timur dikelompokkan menggunakan pendekatan yang mempertimbangkan jarak antar objek wisata, jumlah titik lokasi objek wisata, dan luas wilayah Kabupaten Lombok Timur untuk mengetahui bagaimana pola persebarannya. Dihasilkan outpur berupa indeks yang memiliki rentang antara 0-1,515 dimana nilai 0-0,7 menunjukkan pola persebaran pariwisata yang memiliki tipe mengelompok. Sedangkan rentang 1,4-2,15 menunjukkan pola persebaran yang memiliki tipe pola seragam. Sedangkan jika berada di tengah dengan rentang indeks 0,7-1,4 memiliki pola persebaran pariwisata yang acak. Objek wisata di Kabupaten Lombok Timur memiliki pola seragam dengan jarak rata-rata 5,06 km antar objek wisata. Hal ini menjadikan Kabupaten Lombok Timur memiliki pembagian 7 kelompok yang memiliki perbedaan masing-masing. Kelompok Sambelia merupakan kawasan wisata alam yang terdapat di seluruh kecamatan Sambelia yang berupa objek wisata pantai, air terjun, dan air panas. Kelompok Sembalun merupakan kawasan wisata alam dan wisata budaya yang terdapat di Kecamatan Sembalun. Obek wisata unggulan yang terdapat di Kelompok Sembalun adalah Kawasan Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak. Pada Kelompok Suela- Pringgabaya merupakan kawasan wisata alam dan wisata budaya yang terdapat di Kecamatan Suela dan Kecamatan Pringgabaya. Dimana wisata budaya terdiri dari pembuatan kerajinan tangan dari masyarakat lokal berupa kain tenun dengan beragam motif khas dari Lombok maupun Lombok Timur. Kelompok Budaya merupakan kawasan wisata alam dan juga wisata budaya yang
terdiri dari beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Pringgasela, Kecamatan, Masbagik, Kecamatan Sikur, Kecamatan Aikmel, Kecamatan Wanasaba, dan Kecamatan Terara. Dalam Kelompok Budaya memiliki keragaman wisata budaya seperti kerajinan lontar, kerajinan gerabah, dan kerajinan kain tenun yang menjadi ciri khas di Kabupaten Lombok Timur. Pada Kelompok Budaya-Jerowaru merupakan kawasan wisata budaya dan Kelompok Alam-Jerowaru merupakan kawasan wisata alam yang kedua Kelompok ini terdapat di Kecamatan Jerowaru. Terakhir adalah Kelompok Selong-Labuhan Haji yang merupakan kawasan wisata alam dan wisata budaya yang terdapat di Kecamatan Selong dan Kecamatan Labuhan Haji dimana Kelompok Selong-Labuhan Haji ini merupakan objek wisata terdekat dengan Ibukota Kabupaten Lombok Timur, yaitu Kecamatan Selong.
Permasalahan pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur dibagi menjadi 3 aspek permasalahn utama, yaitu dari aspek Informasi dan Promosi, aspek fafilitas, dan aspek sumber daya manusia. Aspek pertama terdiri atas jumlah wisatawan yang lebih sedikit dibandingkan kabupaten lain, wisata buatan yang belum dipromosikan secara baik, dan pihak swasta yang mesih belum berinvestasi untuk pengembangan pariwisata. Aspek kedua terdiri atas daya tarik yang ada belum sepenuhnya dikelola dengan baik, pelayanan air bersih dan listrik yang tidak merata, dan akses menuju ke tempat-tempat wisata sebagian besar memiliki kondisi buruk serta tidak adanya angkutan umum untuk menuju daya tarik wisata. Aspek ketiga yaitu kurangnya rasa memiliki dari masyarakat sehingga pengelolaan hanya dilakukan dari pihak pemerintah dan organisasi masyarakat tertentu. Tujuan dari pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur merupakan meningkatakan promosi atau pemasaran pariwisata dengan beberapa alternaitf strategi yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat.
Faktor penghambat dari pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur adalah objek wisata buatan memiliki kualitas yang baik namun informasi dan promosinya masih kurang dapat menarik wisatawan, sedangkan faktor pendorongnya adalah memiliki kelompok organisasi kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata. Berdasarkan faktor penghambat dan pendorong tersebut didapatkan prioritas kekuatan pendorng dan penghambat adalah memiliki kelompok organisasi kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata. Pengembangan pariwisata ini memiliki konsep yang mengacu pada 4 pilar pengembangan pariwisata. Visi pengembangan pariwisata Kabupaten Lombok Timur yaitu “Mewujudkan pariwisata Kabupaten Lombok Timur dengan pelayanan dan produk yang unggul serta inovatif dengan kerjasama antar-stakeholder”. Dengan misi pengembangan berupa (1) meningkatkan pelayanan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata sehingga dapat menumbuhkan minat investor untuk berinvestasi, (2) meningkatkan kegiatan promosi dan pemasaran yang bervariasi, dan (3) mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan program pelatihan dan pendidikan tentang kapariwisataan. Dalam setiap misi yang dijabarkan diatas memiliki strategi yang berbeda-beda. Dalam misi pertama dilakukan strategi berupa penyediaan dan peningkatan kualitas fasilitas umum dan fasilitas pariwisata sebagai pelayanan untuk pengembangan pariwisata. Misi kedua dilakukan strategi berupa (1) pengembangan pemasaran dan promosi pariwisata berbasis tema tertentu, (2) perluasan segmen pasar yang mencakup wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara, dan (3) penguatan kerjasama antar stakeholder dan pengadaan kerjasama dengan pihak swasta. Sedangkan pada misi ketiga dilakukan strategi berupa menignkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan sarana pendukung untuk pendidikan tentang kepariwisataan.
Program pengembangan pariwisata didasarkan pada 4 pilar yaitu, pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan industri pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan pemasaran pariwisata. Dalam pengembangan destinasi pariwisata memiliki program berdasarkan dari daya tarik wisata, fasilitas umum, aksesibilitas, dan sumber daya manusianya. Program pertama dari segi daya tarik wisata yang dapat dilakukan yaitu dengan melengkapi pelayanan dasar berupa fasilitas umum dan fasilitas pariwisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan mengoptimalkan kegiatan event-event pada setiap objek wisata untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Program kedua dari segi fasilitas umum adalah dengan penambahan pelengkapan fasilitas penunjang pendidikan di Kecamatan Tetebatu serta penambahan sebaran air bersihi untuk di bagian selatan Kabupaten Lombok Timur. Program ketiga dari segi aksesibilitas adalah berupa penyediaan fasilitas moda angkutan umum, perbaikan jalan di beberapa ruas jalan yang tergolong rusak berat, serta penambahan fasilitas pelengkap jalan seperti petunjuk arah, penerangan jalan umum, dan lahan parkir. Serta program keempat dari segi sumber daya manusia adalah dengan mengadakan pelatihan dan pembinaan tentang sistem teknologi dan informasi bagi pengelola daya tarik wisata, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, meningkatkan kerjasama antar stakeholder dan pengembangan usaha oleh-oleh dengan memberikan edukasi usaha kecil dan menengah.
Selanjutnya adalah program pengembangan industri pariwisata berupa pembangunan industri pariwisata berupa oleh-oleh komoditas, meningkatkan kualitas pengembangan industri pariwisata, serta menambahkan kualitas industri pariwisata dengan bekerjasama dengan biro perjalanan, pusat informasi pariwista, fasilitas penukaran uang, dan tour guide untuk menunjang pariwisata. Program pengembangan kelembagaan pariwisata berupa optimasi peran Pokdarwis melalui pemberian pelatihan terkait kepengurusan kepariwisataan di seluruh daya tarik wisata, serta menciptakan kerjasama dengan Disperindag untuk pemasaran produk khas Kabupaten Lombok Timur. Program pengembangan pemasaran pariwisata yang bisa dilakukan adalah pemantapan pasar wisatawan, branding citra kawasan, menciptakan kemitraan pariwisata, dan bentuk promosi yang optimal dengan mempromosikan kegiatan pariwisata dalam bentuk event, baik nasional maupun internasional. Dengan adanya strategi dan program yang didasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang ada diharapkan pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur dapat berkembang secara positif yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.